NAMA : JIMMY HARIS SITOMPUL
PANGKAT : SERDA
NOSIS : 20190426-E
NO ABSEN : 06
PERCOBAAN
15
MEMBUAT
RANGKAIAN RUNNING LED
MENGGUNAKAN
PROTEUS
1. TUJUAN
: AGAR BAMASIS MAMPU MEMBUAT RANGKAIAN
RUNNING LED MENGGUNAKAN PROTEUS
2. ALAT DAN BAHAN :
a)
IC 555
b)
IC 4017
c)
RESISTOR
d)
CAPACITOR
e)
BUZZERS
f)
PROTEUS
3. DASAR TEORI
a. JELASKAN DAN GAMBARKAN TENTANG IC
555 SEBAGAI MULTIVIBRATOR
Astable multivibrator yang
dibangun menggunakan IC pembangkit gelombang 555 cukup sederhana, karena hanya
menambahkan fungsi rangkaian tangki selain IC 555 itu sendiri. IC pembangkit
gelombang 555 merupkan chip yang didesain khusus untuk keperluan
pembangkit pulsa pada multivibrator dan timer. Tank circuit yang digunakan
untuk membuat multivibrator astabil dengan IC 555 cukup menggunakan reistor (R)
dan kapasitor (C). Rangkaian dasar multivibrator astabil yang dibangun
menggunakan IC 555 dapat dilihat pada gambar rangkaian berikut. Rangkaian
Astable Multivibrator IC 555.
Pada rangkaian tank cirucit
multivibrator astabil dengan IC 555 diperlukan dua resistor, sebuah kapasitor.
Kemudian untuk merangkai tank circuit tersebut resistor RA dihubungkan antara
+VCC dan terminal discharger (pin 7).
Resistor RB dihubungkan antara pin
7 dengan terminal treshod (pin 6). Kapasitor dihubungkan antara pin treshold
dan ground. Triger (pin 2) dan input treshold (pin 6) dihubungkan menjadi satu.
Pada saat sumber tegangan pertama
kali diberikan, kapasitor akan terisi melalui RA dan RB . Ketika tegangan pada
pin 6 ada naik di atas dua pertigaVCC, maka terjadi perubahan kondisi pada
komparator 1. Ini akan me-reset flip-flop dan outputnya akan berubah ke
positif. Keluaran (pin 3) berubah low dan basis Q1 mendapat bias maju. Q1
mengosongkan muatan C lewat RB ke ground.
Bentuk Output Astabil
Multivibrator IC 555 Ketika tegangan pada kapasitor C turun sampai di bawah
sepertigaVCC, ini akan memberikan energi ke komparator 2. Antara triger (pin 2)
dan pin 6 masih terhubung bersama. Komparator 2 menyebabkan tegangan positif pada
input set dari flip-flop dan memberikan output negatif. Output (pin 3) akan
berubah ke harga +VCC dan terjadi proses pengosongan melalui (pin7).
Kemudian C mulai terisi lagi ke
harga VCC melalui RA dan RB. Kapasitor C akan terisi dengan harga berkisar
antara sepertiga dan dua pertiga VCC. Frekuensi output astable multivibrator
dinyatakan sebagai f = 1/T . Ini menunjukkan sebagai total waktu yang
diperlukan untuk pengisian dan pengosongan kapasitor C. Waktu pengisian
ditunjukkan oleh jarak t1 dan t3. Waktu pengosongan diberikan oleh t2 dan t4.
Nama Bagian-bagian IC 555 :
·
GND : Ground
·
Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan
berkerja
·
Output : akan dihubungkan ke beban
contohnya : Led
·
Reset : berfungsi untuk menghentikan
interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND
·
Control : sebagai pengakses pembagi
tegangan sebesar 2/3 VCC
·
Threshold : untuk menentukan berapa lamanya
pewaktuan
·
Discharge : biasanya dikonekkan dengan
kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan
el-co digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
·
VCC : tegangan masukan antara 3
Vdc sampai 15 Vdc
b. JELASKAN TENTANG IC 4017
SEBAGAI SHIFT REGISTER
Rangkaian 8 LED berjalan
adalah dasar untuk membuat 8 huruf LED. Sedikit berbeda dengan running LED
dengan IC 4017 (decade counter), 8 running led ini menyala secara bergiliran,
tetapi yang sudah nyala sebelumnya tidak mati ketika led setelahnya menyala. 8
led akan mati setelah led ke-8 menyala. Sedang pada running led (decade
counter), sistem nyala led seperti "titik", hanya ada satu led yang
menyala di antara kesepuluh led. Komponen utama adalah IC 74LS164 (SHIFT
REGISTER), dengan pewaktunya adalah rangkaian astable multivibrator
(menggunakan IC NE555).
IC 555 merupakan IC pewaktu
(timer). IC 555 berfungsi sebagai penggerak IC 74ls164. IC ini mengeluarkan
denyutan (pulse) high dan low secara bergantian. Saat VCC ON, Semua Led menyala
bersama-sama.Kemudian IC NE 555 bekerja, IC 555 merupakan IC pewaktu (timer).
IC 555 berfungsi sebagai penggerak IC 74ls164 sebagai IC Shift register. IC ini
mengeluarkan denyutan (pulse) high dan low secara bergantian.Sehingga saat
clock diberikan LED yang semula menyala semua,mengakibatkan LED 1 mati
sedangkan LED yang lainnya masih menyala.Saat Clock ke-2 diberikan LED 2
mati,sedangkan LED 3,4,5,6,7,dan 8 masih menyala.Saat Clock ke-3 diberikan LED
3 mati,sedangkan LED yang menyala adalah LED 4,5,6,7,dan 8.Dan selalu bergeser
terus saat clock diberikan hingga LED 8.Pada saat LED 8 diclock mengakibatkan
kembali ke posisi awal yaitu LED menyala semua.
Jadi prinsip kerja rangkain
ini, 8 led akan mati setelah led ke-8 menyala, Komponen utama adalah IC 74LS164
(SHIFT REGISTER), dengan pewaktunya adalah rangkaian astable multivibrator
(menggunakan IC NE555). IC 555 merupakan IC pewaktu (timer). IC 555 berfungsi
sebagai penggerak IC 74ls164. IC ini mengeluarkan denyutan (pulse) high dan low
secara bergantian. Buktinya terdapat pada output Led berwarna kuning dan hjau
yang menyala secara berkelap-kelip.
IC 4017 adalah jenis IC dari keluarga IC CMOS (Complentary Metal Oxide Semiconductor). Karena termasuk R1 8 4762R2C11 53 Output555C2Th Tl Pin3Alat penerangan otomatis dan sistem keamanan menggunakan IC 555 Small Project I 29 dalam keluarga CMOS, IC ini dapat bekerja pada tegangan DC 3Volt sampai dengan 15 Volt, dengan kebutuhan arus sampai beberapa μA , catu daya untuk CMOS memerlukan pengaturan sangat sedikit. Dibawah tegangan 3 Volt , CMOS tetap bekerja tetapi kecepatan pensklarnya berkurang. IC ini adalah jenis IC Pencacah Decade (Decade Counter) dengan 10 output. IC ini menghasilkan 10 Output yaitu dari Q0 – Q9, memiliki Clock. Clock Enable, Reset dan Carry Out masing– masing terdapat dalam satu pin. Pada setiap pencacahan hanya satu keluaran yang berlogika 1, ke sembilan keluaran lainnya berlogika 0, jadi setiap saat hanya ada satu keluaran yang dapat berlogika 1.
IC 4017 adalah jenis IC dari keluarga IC CMOS (Complentary Metal Oxide Semiconductor). Karena termasuk R1 8 4762R2C11 53 Output555C2Th Tl Pin3Alat penerangan otomatis dan sistem keamanan menggunakan IC 555 Small Project I 29 dalam keluarga CMOS, IC ini dapat bekerja pada tegangan DC 3Volt sampai dengan 15 Volt, dengan kebutuhan arus sampai beberapa μA , catu daya untuk CMOS memerlukan pengaturan sangat sedikit. Dibawah tegangan 3 Volt , CMOS tetap bekerja tetapi kecepatan pensklarnya berkurang. IC ini adalah jenis IC Pencacah Decade (Decade Counter) dengan 10 output. IC ini menghasilkan 10 Output yaitu dari Q0 – Q9, memiliki Clock. Clock Enable, Reset dan Carry Out masing– masing terdapat dalam satu pin. Pada setiap pencacahan hanya satu keluaran yang berlogika 1, ke sembilan keluaran lainnya berlogika 0, jadi setiap saat hanya ada satu keluaran yang dapat berlogika 1.
c. JELASKAN TENTANG RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronika
yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian
elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan
salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari
bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat
dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang
dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise),
dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit
hibrida dan papan
sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran
dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus
cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
d. JELASKAN TENTANG CAPACITOR
Kapasitor atau kondensator oleh ditemukan oleh
Michael Faraday (1791-1867) pada hakikatnya adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi/ muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik atau komponen
listrik yang mampu menyimpan muatan listrik yang dibentuk oleh permukaan
(piringan atau kepingan) yang berhubungan yang dipisahkan oleh suatu penyekat.
Ketika kapasitor dihubungkan pada sebuah sumber
tegangan maka piringan atau kepingan terisi elektron. Bila elektron berpisah
dari satu plat ke plat lain maka muatan elektron akan terdapat diantara kedua
kepingan. Muatan ini disebabkan oleh muatan positif pada plat yang kehilangan
elektron dan muatan negatif pada plat yang memperoleh elektron.
Kapasitor adalah komponen elektronika yang
mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tertentu atau
komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik yang terdiri
dari dua konduktor dan di pisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik)
tiap konduktor di sebut keping.
Seperti juga halnya resistor, kapasitor
adalah termasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan
dalam membuat rangkaian elektronika. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam
menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan
kapasitor. Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat
menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Kapasitor atau yang sering disebut
kondensator merupakan komponen listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga
mampu menyimpan muatan listrik.
Prinsip sebuah kapasitor pada umumnya sama halnya
dengan resistor yang juga termasuk dalam kelompok komponen pasif, yaitu
jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor terdiri
atas dua konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat
(isolator). Isolator penyekat ini sering disebut sebagai bahan (zat)
dielektrik.
Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua
penghantar komponen tersebut dapat digunakan untuk membedakan jenis kapasitor.
Beberapa pengertian kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik antara lain
berupa kertas, mika, plastik cairan dan lain sebagainya.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan
listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul
pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju
ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung
kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada
konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik
pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas. Kapasitansi
didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung
muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018
elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa
sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan
1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat
ditulis : Q = CV Dimana : Q = muatan elektron dalam C (coulombs) C = nilai
kapasitansi dalam F (farads) V = besar tegangan dalam V (volt) Dalam praktek
pembuatan kapasitor,
kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area
plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :
C = (8.85 x 10-12) (k A/t) Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari
beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan Udara vakum k = 1 Aluminium
oksida k = 8 Keramik k = 100 – 1000 Gelas k = 8 Polyethylene k = 3
Sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb =
6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah
kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt
dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs.
Dengan rumus dapat ditulis :
Q = CV
Dengan asumsi :
Q = muatan elektron C (Coulomb)
C = nilai kapasitans dalam F (Farad)
V = tinggi tegangan dalam V (Volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi
dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua
plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan
rumusan dapat ditulis sebagai berikut :
C = (8.85 x 10^-12) (k A/t)
4. LANGKAH
PERCOBAAN :
BUAT RANGKAIAN SEPERTI DIBAWAH INI MENGGUNAKAN
PROTEUS
PERCOBAAN 15 B
5. Analisa hasil Percobaan.
A. BRP TEGANGAN YANG
DITUNJUKAN PADA RV1 DAN RV2 KETIKA SWITCH OFF DAN SWITCH ON
1. TEGANGAN YANG DITUJUKAN
PADA RV1 PADA SWITCH OFF YAITU -4,57 VOLT.
2. TEGANGAN YANG DITUJUKAN PADA RV2 PADA
SWITCH OFF YAITU 11,9 VOLT.
3. TEGANGAN YANG DITUJUKAN PADA RV1 PADA
SWITCH ON YAITU 3,43 VOLT.
4. TEGANGAN YANG DITUJUKAN PADA RV1 PADA
SWITCH ON YAITU 3,43 VOLT.
B.APA YANG TERJADI JIKA RV DAN
RV 2 DIUBAH NILAI RESISTANSINYA
JIKA NILAI RESISTAN PADA RV1
DAN RV2 DIUBAH NILAI RESISTANNYA MAKA KECEPATAN RELAY PADA LED UNTUK MENYALA
AKAN BERPENGARUH. JIKA NILAI RESISTANNYA DITAMBAH MAKA RELAY LED AKAN SEMAKIN
LAMA,BEGITUPUN SEBALIKNYA
6. KESIMPULAN DAN SARAN
DARI KEGIATAN PRAKTEK YANG TELAH KAMI
LAKSANAKAN KAMI DAPAT MEMPEROLEH KESIMPULAN SEBAGAI BERIKUT :
1. DARI RANGKAIAN DIATAS TERDAPAT RANGKAIAN
ASTABIL MULTIVIBRATOR YANG BERFUNGSI SEBAGAI PEMBANGKIT SINYAL ATAU GELOMBANG
PULSA CLOCK. YANG LALU KELUARAN DARI RANGKAIAN ASTABIL MULTIVIBRATOR TERSEBUT
LAH YANG MENYUPLAI PULSA KE IC 4017 MENYALA REDUPNYA LED YANG SECARA
BERGANTIAN.
2. IC 4017 TIDAK AKAN BISA BEKERJA TANPA PULSA
CLOCK DARI RANGKAIAN ASTABIL MULTIVIBRATOR
3. UNTUK LAMA TIDAKNYA LED MENYALA TERGANTUNG
PADA R1,R2,C1 DAN IC 555.
4. IC 4017 HANYA SEBAGAI PENGATUR RELAY NYA MATI
DAN MENYALA LAMPU LED.